Senin, 31 Desember 2018

Tabel Distribusi F Lengkap

Tabel Distribusi F Lengkap


Distribusi F adalah suatu distribusi yang ditemukan oleh R.A. Fisher dan George W. Snedecor. Distribusi ini merupakan distribusi probabilitas kontinyu yang memiliki kurva menceng kiri. Distribusi ini biasanya digunakan pada pengujian hipotesis statistik pada analisis regresi dan analisis varians (ANOVA).

Fungsi kepadatan peluang (Probability density Function / PDF) dari distribusi F adalah:
 

sedangkan

Fungsi distribusi Kumulatif (cumulative distribution function / CDF) dari distrbusi F adalah:
 


dengan Rata-rata (Mean) :

untuk


dan Ragam (Variance) :

untuk  

 
Dalam suatu uji hipotesis yang menggunakan nilai distribusi F sebagai acuan, daerah penolakan dari Hipotesis Null (H0) ditunjukkan kurva berikut:

 

 Jadi akan dihasilkan keputusan untuk menolak H0 (Reject H0) jika nilai F-hitung berada di titik nilai kritis (nilai f-tabel) atau disebelah kanan nilai kritis.

sementara itu,

Keputusan untuk tidak menolak H0 (Do not reject H0) jika nilai F-hitung berada disebelah kiri nilai kritis


Dari gambar kurva di atas , terlihat bahwa nilai 0 (nol) ada disebelah kiri. Artinya semakin kekanan nilai F-Hitungnya akan semakin besar.

 ANOVA ONE WAY

Seorang peneliti  akan melihat pengaruh pemberian cairan pendingin pada proses pendinginan mesin pabrik. 5 jenis cairan pendingin diberikan pada 25 mesin yang menjadi sampel. Pengaruh yang diukur adalah besaran suhu mesin pabrik pada saat kinerja maksimal.
Berikut ini adalah tabel hasil pengukuran  suhu dari ke-25 mesin sampel tersebut.



Sampel
Jenis Cairan Pendingin
A
B
C
D
E
1
325
330
315
320
340
2
300
300
316
320
338
3
315
320
328
322
338
4
312
322
324
321
337
5
312
324
322
322
337


Hipotesisnya adalah:
H0 : Kelima jenis cairan pendingin mempunyai pengaruh yang sama terhadap penurunan suhu mesin
H1 : Terdapat cairan pendingin yang memiliki pengaruh terhadap penurunan suhu mesin
Tentukan nilai F Tabel sebagai nilai titik kritis
    Caranya : 
    Tentukan dulu derajat bebas atau degree of freedom(df) dari F-Hitung :
      df1 = jumlah variabel - 1 
      df2 = jumlah sampel - jumlah variabel
    sehingga
      df1 = 5 - 1 = 4
      df2 = 25 - 5 = 20
Maka pada tabel distribusi F dengan nilai signifikasnsi/probabilita 0,05 kita cari nilai kritis untuk distribusi f yang berderajat bebas 1 (df1 atau pembilang) senilai 4, dan berderajat bebas 2 (df2 atau penyebut) bernilai 20, sehingga didapatkan nilai kritis pada baris ke-20 dan kolom ke-4 yaitu 2,87

df2
df1
1
2
3
4
......
1





2





...





20



2,87

21





...






Gambar kurva distribusi f(20,4) dengan nilai kritis 2,87 ditunjukkan pada gambar berikut ini.

2. Menghitung nilai F-hitung empiris dengan menggunakan aplikasi SPSS
    Caranya : 
    a. input data ke SPSS
    b. selanjutnya pilih Analyze -> Compare Means -> One-Way ANOVA


 

3. Tampilan window akan muncul seperti gambar berikut, selanjutnya dan pilih suhu lalu
    masukkan ke kotak Dependent List serta Cairan Pendingin pada kotak Factor
    Lanjutkan dengan menekan tombol OK ....



4. Setelah itu akan muncul Output SPSS yang merupakan tabel ANOVA seperti berikut ini

5. Pada kolom F tampak nilai F empiris / F hitung yakni sebesar 9,053
    Dengan demikian nilai F hitung berada disebelah kanan nilai kritis.
   sepeti terlihat pada kurva berikut:




Posisi nilai F-hitung berada disebelah Kanan Nilai Kritis yang berada di daerah Reject H0. Sehingga diperoleh keputusan untuk Menolak H0 (Dengan tingkat keyakinan 95%, kita percaya bahwa Terdapat cairan pendingin yang memiliki pengaruh terhadap penurunan suhu mesin).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar